Monday, 9 March 2015

Kolak Ubi non kolesterol


Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saya kepengen makan kolak. Sayangnya di sekitar rumah saya ga ada tuh yang jualan kolak. Padahal gorengan dan jajanan yang lain banyak tersedia, tapi kok ga ada kolak ya. Jadi kalau lagi kepengen ya harus bikin sendiri. 

Saya pernah posting tentang kolak pisang nangka. Kali ini pengen bikin kolak ubi saja, kebetulan punya ubi dan singkong. Tapi kolak saya ini spesial nih teman-teman, non kolesterol. Kenapa? Karena saya pakai santan yang segar, tidak dimasak. Dulu saya pernah bikin bubur sagu mutiara with fresh coconut sauce, dimana kuah santannya dibuat dari perasan kelapa parut dengan air matang hangat dan tidak dimasak. Dan saya suka, karena santannya terasa gurih dan segar.


Saya kutipkan dari fb pak Wied Harry ya, santan segar itu kaya lemak sehat asam lemak laurat yang justru berkhasiat hipolipidemik atau membantu mengendalikan /menurunkan kadar lemak darah - kolesterol maupun trigliserida. Sebaliknya, santan yang dimasak, apalagi jika dididihkan sampai berminyak, telah berubah menjadi lemak trans yang jahat, yang memicu kenaikan kadar kolesterol darah.


Saya ga pakai takaran waktu bikin kolak ini, asal cemplung saja. Gampang kok. Ubi dan singkong direbus bersama daun pandan hingga empuk. Masukkan irisan gula aren. Masak hingga gula larut dan meresap ke ubi dan singkong. Cicipi, kalau dirasa sudah pas manis dan empuknya ubi, angkat dan buang dan pandannya. Seandainya teman-teman pakai gula merah biasa, dan ragu-ragu dengan kebersihannya, maka irisan gula merahnya bisa direbus dulu dengan sedikit air sampai larut. Terus disaring dan dimasukkan ke rebusan ubi.

Parut kelapa, peras menggunakan air matang atau air minum hangat. Beri garam halus, aduk. Sajikan kolak ubi dalam mangkok, tuangi santan segar, aduk rata. Jadi deh kolaknya...rasanya bagaimana? Sammaa dengan kolak pada umumnya, bahkan terasa segar, tidak berminyak dan tidak eneg.

Memang sih santan segar tidak bertahan lama. Jadi memerasnya sedikit-sedikit, pas untuk sekali saji saja. Memarut kelapanya yang boleh sekalian banyak karena kelapa parut bisa kita masukkan ke wadah kedap udara dan simpan di kulkas. Agak ribet? sedikiiit...tapi sebanding lah ya karena kita bisa ngemil tanpa rasa bersalah dan takut kolesterol.  

No comments:

Post a Comment