Monday, 27 April 2015

Nutrisari W'dank Bajigur


Bulan ini rencananya akan ada dua event yang berlangsung di rumah saya. Yang pertama adalah pengajian tajwid ibu-ibu. Dan yang kedua, pertemuan Bapak-bapak warga di RT kami.

Sebagai tuan rumah yang baik tentu saya harus memikirkan hidangan apa yang pantas kami suguhkan di kedua acara tersebut, baik makanan maupun minumannya.  Untuk acara pengajian ibu-ibu sih biasanya snack ringan aja, karena acaranya pagi hari. Terpikir beberapa jajan pasar tradisional yang gurih seperti kue lapis, kue lumpur atau kue talam. Dan juga mungkin roti unyil yang empuk dan manis. 

Kalau minumannya? Nah, ini yang saya masih bingung. Saya pengen minuman yang hangat tapi bosan dengan teh. Setelah browsing sana sini, ternyata banyak juga ya minuman hangat tradisional Indonesia. Hampir setiap daerah mempunyai minuman khas yang lazim disebut wedang. 

Tropicana Slim - Alergon Cookies


Hari ini tiba-tiba si kecil Alaina berkata, 'Mom, I am having a slumber party with my friends, can we make some cookies?' Hah?.... darimana dia tau tentang slumber party? Mamanya aja baru denger ini ... dan siapa ya teman-teman yang dimaksudnya, dipikiranku sudah terbayang Sasa, salah satu teman TPQ nya atau mungkin juga Adel, anak tetangga sebelah...  'I am inviting Kitty the cat, Kanga, tigger, Elly the elephant, chelsea and some others to sleepover' ... ahhh, tenyata, boneka-bonekanya toh...

Saturday, 25 April 2015

Kue Pukis Kacang Hijau


Some days ago, I bought a small packet (about 250 gr) of skin-removed mung bean without knowing exactly what will I do with them. I just followed my feeling to buy it. Then, at home, I washed them and soaked them in hot water for about, maybe, 3 hours or so. After that, I steamed them. When they are cooked, they became 600 gr. I stored them in an airtight container and put them in the fridge for later usage.

Then, I found this kue pukis recipe in Sajian Sedap website. Though I do not have kue pukis molds, I just wanted to try it. Since my daughter really love kue pukis, I thought it would be good to sneak mung bean in her favorite snack, right? Let's use mini kue lumpur molds. Hope it works.

It turned out so good. The texture was just like regular kue pukis, soft and fluffy, menul-menul in javanese. But the taste of the mung bean was so strong. Despite, my daughter gobbled them up without complaining. That's relieved me. Now, I am really thinking of buying kue pukis molds. 

Monday, 16 March 2015

Jus Sirsak Melon


Masih edisi lanjutan jus sirsak kemarin ya teman-teman... Kali ini sirsak dicampur dengan buah melon. Saya pakai sirsak dan melon masing-masing 135 gr-an, menyesuaikan sisa melon di kulkas yang tinggal segitu. Atas request si kecil saya tambahkan air matang agak banyak, 150 ml, dan 4 es batu supaya tidak begitu kental. Masih tetap tanpa gula, sirup atau madu ya ... Blender semuanya sampai halus. Supaya seru, saya tambahkan pepaya yang di bentuk bola-bola...

Saturday, 14 March 2015

Starsop Juice


Ngeliat buah sirsak di keranjang si tukang sayur, tiba-tiba kok kepengen minum jus ya. Saya termasuk jarang bikin jus buah nih teman-teman. Di samping males ribet, kok ya rasanya buah lebih seru kalo langsung kupas dan langsung 'hap' gitu ya... 

Kebetulan masih ada belimbing nih, kita coba padukan ya...Dan ternyata rasanya asyik lho, asem seger gitu...beneran, seger banget...Sengaja ga saya tambah gula, sirup, susu atau perasa apapun nih teman, jadi rasanya asli seasli-aslinya... yang dominan teuteup rasa si sirsak, mungkin lain kali harus ditambah nih takaran belimbingnya.

Jus ini harus segera diminum ya teman-teman, karena ternyata cepat sekali teroksidasi. Selama difoto bentar aja udah langsung menguning tuh warnanya ... Alhamdulillah, pagi kemarin diminum berdua si kecil Alaina, dan dia suka...

Friday, 13 March 2015

Bakpia Basah Isi Kacang Merah


Jam 11 an Jum'at siang, di parkiran sekolah aku sedang menunggu Iban dan Erin. Tiba-tiba, Rachel (yang seharusnya pulang setelah Jum'atan) mengetuk jendela. Setelah kubuka, dia berkata, 'Mama, aku lapar'... Ha?... 'Bekal empat pia tadi memang kurang ya Kak?' tanyaku. 'Aku cuma makan satu Ma, yang tiga diminta teman-temanku. Mereka suka pia bikinan Mama'.... Lah...

Pagi itu, Iban request pengen bawa roti untuk bekalnya. 'Yah...mana sempat Ban, sekarang sudah jam setengah lima?" Jawabku. 'Ayolah Ma...' Aku pun jadi ingat resep bakpia basahnya mba diah didi yang sampai sekarang belum sempet-sempet juga dicoba. Sepertinya bisa nih, kan mirip-mirip tuh bakpia basah dengan roti. Mudah-mudahan Iban suka.

Bismillah...singsingkan lengan baju...

Tuesday, 10 March 2015

Puding Lapis Wortel Jagung


Pagi itu, di kulkasku cuma ada satu buah jagung rebus, yang setelah diserut cuma kurang lebih 100-an gr, dan 2 buah wortel yang beratnya sekitar 120 gr. Bingung, mau dibikin apa ya? Harus sesuatu yang simpel dan cepat nih, untuk bekal anak-anak ke sekolah. Akhirnya, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kuputuskan aja bikin puding, kebetulan ada satu agar-agar putih. 

Tapi ga punya susu, gimana?--lupa, padahal masih punya satu kantong susu kedelai di kulkas-- Ya sudah, pakai air rebusan wortel saja, sayang juga kan kalau di buang...Supaya pudingnya ga bening, kuberi satu sachet susu kental manis putih. Lapisan coklat tipis itu hanya sebagai aksen saja, pemisah warna kuning jagung dan orange wortel.

Monday, 9 March 2015

Kolak Ubi non kolesterol


Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saya kepengen makan kolak. Sayangnya di sekitar rumah saya ga ada tuh yang jualan kolak. Padahal gorengan dan jajanan yang lain banyak tersedia, tapi kok ga ada kolak ya. Jadi kalau lagi kepengen ya harus bikin sendiri. 

Saya pernah posting tentang kolak pisang nangka. Kali ini pengen bikin kolak ubi saja, kebetulan punya ubi dan singkong. Tapi kolak saya ini spesial nih teman-teman, non kolesterol. Kenapa? Karena saya pakai santan yang segar, tidak dimasak. Dulu saya pernah bikin bubur sagu mutiara with fresh coconut sauce, dimana kuah santannya dibuat dari perasan kelapa parut dengan air matang hangat dan tidak dimasak. Dan saya suka, karena santannya terasa gurih dan segar.

Sunday, 22 February 2015

Gluten-Free Chocolate Pancake and Crepes

Last night, my daughter Erin has already told me what she wanted to have for her snack box today. But I forget, did she say pancake or crepes? Since I bookmarked this gluten-free pancake from tabloid Saji for such a long time, I decided to try it. Hope that it was a pancake that she wanted.

This recipe uses glutinous flour and rice flour instead of wheat flour, that's what catches my eyes at the first time. Then, the red kidney beans as the filling made me more willing to try. Because I still had soy milk in the fridge, I then used soy milk instead of cow milk. And because I didn't have baking powder, I just omitted it. Then, because I am not a sweet tooth, I reduced the sugar amount into only 25 gr. 

How's the result? The sweetness, for me, was just fine. But if you like sweet things please feel free not to reduce it. The cocoa was so strong, tend to a bit bitter, but could cover the taste of the flours, the soy milk, and the red kidney beans completely. However, the texture was not fluffy. 

When Erin came down the kitchen, she asked me, 'what are you making mommy?'. 'Pancake', I replied. 'But, mommy, I said I wanted crepes', she said. 'Oh, really?' I replied. Oke then, I'll make another batch'... I added the soy milk into 200 ml to make the crepes batter and reduced the cocoa a little bit. This crepes was soft but turned crispier if we cook it a bit longer. The sweetness and chocolate taste was just fine. 

My children liked both the pancake and the crepes...And, sssst....they never know that the filling had red kidney bean inside. They thought it was just chocolate paste...



Friday, 20 February 2015

Kue Keranjang


Happy Chinese New Year
Gong Xi Fa Chai
Wishing all of you a very happy, healthy, and prosperous year 
Lots of good friends and good food

Wednesday, 18 February 2015

Kentang dan Ubi Wedges

Hari terakhir ncc pangan lokal Week nih teman-teman...mudah-mudahan masih bisa diterima ya laporannya... Masih semangat dengan pangan lokal, hari ini saya bikin kentang dan ubi wedges sebagai teman si nugget ayam udang tahu wortel dan sayur kukus untuk bekal anak-anak ke sekolah. 

Biasanya saya menggunakan olive oil dan oregano ketika membuat wedges, tapi hari ini coba menggunakan minyak biasa yang ada di dapur dan daun seledri biar berasa lokalnya. Kentang dan ubinya juga yang biasa aja, cuma beli di tukang sayur keliling. Pokoknya pakai bahan sederhana yang ada saja. Dan ternyata tetep enak kok, beneran... terutama yang kentang. walaupun kurang original tapi mungkin lebih cocok untuk lidah Indonesia daripada yang pakai olive oil. Anak-anak suka banget, dicemilin terus sampai-sampai hanya tersisa sedikit aja yang untuk bekal...


Sunday, 15 February 2015

Prol Ubi Kismis

Biasanya prol terbuat dari tape singkong. Saya pernah membuatnya di sini. Kali ini pengen coba yang versi ubi. Resep ini saya dapat dari tabloid koki edisi Juni 2012. Ubi yang saya pakai kali ini yang kulitnya berwarna merah dan dagingnya berwarna jingga.

Saya membuat prol ini dibantu anak-anak saya, Erin 7 th dan Alaina 3 th. Mereka yang menghaluskan ubi, mengocok telur, mengayak terigu, dan mengaduk adonan. Lalu, tugas saya apa? He he... hanya memberi instruksi dan membantu memasukkan adonan ke loyang lalu ke oven....

Mungkin karena terlalu lama dan kuat mereka mengaduk adonan, prol ini jadi mengembang dan retak-retak ketika dipanggang. Sehingga permukaannya tidak mulus rata. It's oke lah ya...yang penting mereka sudah bersenang-senang dan belajar mengenal dan menyukai ubi sebagai pangan lokal Indonesia.